Kontributor: Aloysius Ngaga, (Ende Flores NTT)
Editor: Marlin Bato (Jakarta)
Jakarta Kompasianer, Senin, 10 Juni 2013,
Fenomena alam yang terjadi akhir-akhir ini di danau kelimutu membuat
warga yang bermukim disekitarnya merasa tidak nyaman. Hal ini juga
membuat para pelaku wisata di Moni Kecamatan Kelimutu Kabupaten Ende
Flores NTT, mendatangi pos jaga Balai Taman Nasional Kelimutu/BTNK 8
Juni 2013.
Mereka yang tergabung dalam komponen pengusaha home stay,
pramuwisata, pedagang kecil serta para ojeker’s yang beroperasi
disekitar kawasan wisata kelimutu tersebut ingin mempertanyakan kondisi
terakhir gunung api yang juga kawasan wisata kelimutu, sebab sejak
penetapan stastus Waspada Level II oleh petugas Pusat Vulkanologi dan
Mitigasi Bencana Geologi atau PVMBG membuat objek wisata kelimutu sepi
pengunjung, pasalnya hal ini mengancam penurunan omset mereka
sehari-hari.
“Kami sebenarnya mendatangi kantor vulcanologi karena petugasnya telah
berada di sini, maka kami pun langsung datang ke pos ini”. Ungkap Tobias
Gembira, salah satu pengusaha home stay di Moni ketika ditanya
kehadiran mereka di pos tersebut.
Tobias menambahkan, “Tujuan dia dan teman-teman datang untuk mengetahui
dengan jelas status gunung kelimutu, karena sejak dikeluarkannya
pengumuman tanggal 4 juni lalu bahwa kelimutu berstatus waspada level
dua, banyak turis asing yang cancel / batal datang ke Moni. Padahal
sebelumnya mereka telah booking beberapa home stay untuk menginap di
Moni. Jika keadaan ini berlangsung lama, maka tentu ini akan berakibat
para tamu tidak lagi datang. Pada hal ini adalah ladang kami”. Tegas
Tobias !!
Menanggapi kedatangan para pelaku wisata tersebut Gabriel Rago
menjelaskan bahwa pengumuman status kelimutu tersebut berdasarkan
instruksi langsung dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
atau PVMBG yang berkedudukan di Bandung. Oleh karena itu kami bekerja
sama dengan petugas Balai Taman Nasional / BTNK KELIMUTU menutup
sementara jalur menuju puncak kelimutu.
Gabriel menambahkan, hal ini dilakukan demi menjaga kesehatan dan
keselamatan pengunjung, baik wisatawan lokal maupun wisatawan asing.
Ketika ditanya sampai kapan status waspada level dua kembali ke normal,
Gabriel Rago petugas pengawas gunung api kelimutu mengungkapkan;
“Pihaknya belum bisa pastikan karena ini fenomena alam”.
Diberitakan, sebelumnya gunung api kelimutu mengeluarkan asap tebal dari
kawah danau koofai nuwa muri yang disertai bau belerang menyengat
menyebabkan sebagian tanaman rerumputan mengalami kekeringan dan mulai
mati.
Hingga saat ini, kondisi gunung api kelimutu masih bergejolak
sehingga para wisatawan maupun warga setempat serta pelaku wisata belum
diperbolehkan mendekati kawah gunung kelimutu. “Ungkap Gabriel”.
SELAMAT DATANG
Radio Suara-forGEMA
Suara forGEMA dan PRO 1 RRI ENDE
Minggu, 09 Juni 2013
Gunung Api Kelimutu Naik Status Siaga II
Oleh: Marlin Bato,
Sumber; Aloysius Ngaga (Moni, Ende - Flores)
Jakarta, Sabtu 08/06/2013
Setelah 4 Juni lalu naik status waspada, kini gunung kelimutu kembali meningkatkan aktivitasnya menjadi status “Siaga II” mulai Jumat, 07/06/2013, pukul 09.00 - 20.30 Wita. Hal ini diungkapkan oleh pegawai pengamat Kelimutu Gabriel Rago kepada tim kami.
Gunung Kelimutu menunjukan agretivitas dan aktivitasnya sejak 24 mei lalu melalui pergantian warna secara signifikan. Hingga berita ini diturunkan, belum ada satu pun wartawan yang meliput fenomena alam ini, sebab petugas pengawas melarang aktivitas warga maupun wisatawan agar menjauhi Gunung Kelimutu dalam radius 2 kilometer.
Dari hasil wawancara, Gabriel Rago menuturkan; Peningkatan aktivitas Gunung Kelimutu dapat terlihat dari;
① Perubahan warna air danau kawah tiwu ata polo dan tiwu koofai nuwa muri
② Tampak asap putih mengepul dari danau koofai nuwa muri
③ Terdengar bunyi desiran air sebelah selatan kawah tiwu koofai nuwa muri
④ Tercium bau gas/ belerang yang sangat menyengat
⑤ Terlihat sebelah selatan dan tenggara puncak dan di sekitar kawah gunung, banyak tumbuhan mulai layu dan mengering
“Bau gas belerang sangat menyengat di sekitar puncak, ini berbahaya untuk pengunjung. Sampai saat ini, gunung kelimutu tertutup untuk umum, tak ada satu pun warga yang boleh mendekati kawah tersebut”. Kata Gabriel.
Lebih lanjut, Gabriel mengharapkan agar masyarakat yang tinggal di dekat kawah, terutama wilayah selatan agar tidak melakukan aktivitas di lembah-lembah sungai yang berhulu dari puncak kawah gunung kelimutu. Hal ini sebagai bentuk kewaspadaan bilamana gunung api kelimutu makin meningkatkan aktivitasnya menjadi, “Siaga I”. Imbuhnya.
Berita ini diturunkan langsung dari kawah gunung api kelimutu. Oleh sebab itu belum ada petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi atau PVMBG dari Kabupaten Ende yang menetapkan peningkatan status menjadi Siaga II. Namun dilihat dari peningkatan yang semakin agresif hingga Jumat 07/06/2013 pukul 20.30 Wita, dapat disimpulkan bahwa gunung api tersebut telah menunjukan peningkatan status dari waspada menjadi siaga II atas informasi langsung dari Petugas Pengawas Gunung Api Kelimutu, Gabriel Rago.
Langganan:
Postingan (Atom)