SELAMAT DATANG

SELAMAT BERSELANCAR DI BLOG FORGEMA

Radio Suara-forGEMA

Klik Play Untuk Mendengar Radio Ende -->

Kamis, 29 November 2012

MENELISIK KASUS NDU'A RIA


Jakarta, 30 November 2012
Oleh, Marlin Bato
 
-Saya masih ingat betul, pada hari kamis 22 november lalu sy ke kantor bupati Ende utk urusan lain. Ketika kami sedang menunggu sang bupati, tidak lama berselang muncul pula dua org mengenakan ragi + luka lesu yang mengaku diri "Mosalaki". Mereka ditemani keluarga berjumlah sekitar 7 orang. Nah... menariknya lagi ada anak muda (Sy lupa namanya) dari Jakarta yg mengaku kenal sy, dan memang sy juga mengenal anak muda tersebut ikut mendampingi org tua mereka.

Saya jadi penasaran, lantaran pagi-pagi sekitar jam 10 mereka sudah ada di kantor bupati. Setelah ditelusuri ternyata kehadiran mereka mau menghadap bupati untuk melaporkan hal ihkwal kejadian Sabotase batas wilayah dan sabotase pengklaiman status kemosalakian. Lalu sebagai putera dari keturunan mosalaki di wilayah watuneso, saya menggambarkan kepada mereka bahwa; "Status kemosalakian itu tidak serta merta diperoleh secara mudah melainkan melalui jejak sejarah perjuangan nenek moyang terdahulu". Artinya jika bapak-bapak yang hadir disini merasa keturunan mosalaki dan mengerti betul riwayat sejarah kemosalakian; menurut pandangan saya itu sudah sangat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun.


Catatan:


Memang akhir-akhir ini banyak orang di wilayah Lio merasa tuan diatas segala tanah dan melegitimasi diri sebagai mosalaki, namun esensinya tidak jelas dari mana asal muasal tanah tersebut, dan dari mana status kemosalakiannya. Uniknya, pemerintah daerah seakan bertekuk lutut dan tidak sanggup mengatasi persoalan yang rumit tersebut. Pada hal kasus ini sangat mudah diselesaikan jika pemerintah menelisik kembali kepada sejarah tanah dan status kemosalakian berdasarkan strata sosial.


Saya menilai, bahwa memang ada upaya segelintir orang yang merasa mitra pemerintah yang kemudian melakukan sabotase dan pengklaiman sepihak tanpa menyelami kearifan lokal Lio. Tentu ini ada misi terselubung yaitu mengacaubalaukan sistem pemerintahan adat demi melanggengkan tujuan-tujuan tertentu misalnya; Menggolkan niat pemerintah pusat maupun daerah atau investor untuk memperlemah kekuatan struktural adat secara masif sehingga pemerintah dan investor secara bebas berinvestasi tanpa mengacu pada aturan-aturan adat.


Hati-hati,

jika anda merasa pemuka-pemuka adat, harus cermat melihat fenomena-fenomena yang terjadi disekitar anda. Sudah saatnya anda sebagai pemuka-pemuka adat (mosalaki) bergandeng tangan meleburkan diri dalam satu wadah agar saling memperkuat diri antara yang satu dengan yang lain.

Terimakasih

Salam Embun,,,,,,,,,,!!!

Tidak ada komentar: